Langsung ke konten utama

SABDA ANAK-ANAK MANUSIA



by M. Nasir Pariusamahu
Aku berjalan di atas altar Arsy
Membaca karya Tuhan pada semesta
Sabda-sabda-Nya bernada, melagu
Indah, pada layar-layar yang memutih
Pada langit-langit yang menurunkan rezeki
Semua adalah lukisan kanvas pelukis berbakat

Aku membuka kata dengan basmallah
Menutup katup suaraku dengan hamdallah
Dalam tiap-tiap nafas pujian
Dzikirku, melingkari tasbih
Sajadahku, pijakan doa kepada Tuhan
Kepada aku, merekalah bersaksi di episode Masyar

Aku papa menahan beban
Tangga-tangga kepekaan patah
Karpet merah membentang membuka simfoni duka
Lalu, Angan-angan kematian dan mati
Ada pada perkara-perkara Izrail

Bumi dan langit ini selangah akan berpisah
Hanya suara-suara gagak dan merpati
Yang berbunyi sunyi di bawah pohon-pohon akasia
Selamat datang teman baru
Yang merantau di panggil pulang pada pagi maupun petang
Yang barangkali menulis jeda tanda titik


Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal 2

 

Melasti dan kem (Bali) ke Kuta

Bersama rinduku walau kita jauh, kasih Suatu saat di Kuta Bali (Andre Hehanusa) Penggalan lagu mantan band Katara Singers tersebut sangat memukau. Semukau pesona yang ada di pantai Kutanya. Namun ada sesuatu yang membuat indah Bali selain pantainya, yaitu budaya dan adat istiadatnya. Masyarakat Bali sangat melekatkan budayanya dalam kehidupan sehari-hari.  Sejak turun dari pesawat, nuansa keBalian telah menyambut kita. Para porter bandara menyapa ramah dengan balutan pakaian safari berwarna merah dengan udeng kepalanya. Hal yang paling sakral yang saya dengar juga bahwa di Bali, tinggi gedung tidak boleh melebihi tingginya Pura. Bukan masalah mitos, bahkan jembatan penghubung Jawa-Bali tidak bisa disetujui lantaran karena hal tersebut. Khazanah yang sama, saya temukan di Kuta juga yaitu Melasti. Upacara pensucian diri ini sangat menarik simpati pengunjung termasuk saya. Itulah daya pikat Bali selain gadis-gadisnya yang anggun layaknya gadis solo.  Prose...

soal 1