Langsung ke konten utama

Ospek STKIP Ita Wotu Nusa

                                                                       (Foto: Amel)
Bula, 29 September 2014

dalam rangka OSPEK (orientasi Pengenalan kampus) STKIP Ita Wotu Nusa Seram Bagian Timur tahun akademik 2014-2015, panitia membuat OSPEK ini agak sedikit berbeda dengan OSPEK2 yang pernah dilakukan oleh kampus-kampus lain, hal ini dikarenakan panitia ingin ada nuansa berbeda .

OSPEK dilaksanakn di pantai Gumumae yang artinya Mari bersatu, diharapkan para mahasiswa ini bisa mencintai Pancasila sebagai falsafah hidup khususnya sebagai "orang basudara" yang hidup di tanah Maluku/ Seram.
 
settingan Outdoor ini memberikan warna tersendiri bagi panitia maupun mahasiswa, apalagi di tambah dengan kehadiran pemateri-pemateri berkapasitas di bidangnya. salah satunya, kehadiran Alumni Universitas Pattimura, yang juga Mantan Ketua KAMMI Unpatti, M.Nasir Pariusamahu, S.Pd,  dalam memberikan arahan tentang kemahasiswaan pada ratusan mahasiswa  dalam OSPEK tersebut. dalam penyampaiannya, beliau sampaikan bahwa Majunya suatu kampus tergantung pada kualitas Mahasiswanya. jangan bertanya tentang apa yang KAMPUS berikan padamu, tapi bertanyaah apa yang akan kau berikan pada KAMPUS, lanjtunya.
 
dia juga menambahkan, bahwa menjadi mahasiswa bukanlah hal yang sangat mudah, tapi penuh dengan tantangan, kalau daerah ini mau maju, maka para mahasiswanya harus berani mengambil tantangan tersebut. arahan diapun mendapat sambuatn tepuk tangan oleh para mahasiswa yang sangat antusias(AD)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal 2

 

Melasti dan kem (Bali) ke Kuta

Bersama rinduku walau kita jauh, kasih Suatu saat di Kuta Bali (Andre Hehanusa) Penggalan lagu mantan band Katara Singers tersebut sangat memukau. Semukau pesona yang ada di pantai Kutanya. Namun ada sesuatu yang membuat indah Bali selain pantainya, yaitu budaya dan adat istiadatnya. Masyarakat Bali sangat melekatkan budayanya dalam kehidupan sehari-hari.  Sejak turun dari pesawat, nuansa keBalian telah menyambut kita. Para porter bandara menyapa ramah dengan balutan pakaian safari berwarna merah dengan udeng kepalanya. Hal yang paling sakral yang saya dengar juga bahwa di Bali, tinggi gedung tidak boleh melebihi tingginya Pura. Bukan masalah mitos, bahkan jembatan penghubung Jawa-Bali tidak bisa disetujui lantaran karena hal tersebut. Khazanah yang sama, saya temukan di Kuta juga yaitu Melasti. Upacara pensucian diri ini sangat menarik simpati pengunjung termasuk saya. Itulah daya pikat Bali selain gadis-gadisnya yang anggun layaknya gadis solo.  Prose...

soal 1