Langsung ke konten utama

~Kata Kita Kok Keder? ~

Kita kaya kata-kata. Hampir jutaan sel frasa menjelma sebagai kata yang viral. Tapi, adakah kata kita terkubur dalam benak pembaca?

Kata kita "tangan" Tuhan
Punya mata batin dalam setiap bunyi
Maknanya tak tersembunyi
Tapi,  mutlaknya kata itu tak bisa dilepaskan dari rahim otak.
Why?
Pernah kita berfikir kata-kata kita seperti Colo-colo, pedas asem. But, disukai pendoyan kuliner?

Lantas kenapa kata kita serasa tak berkuah ikan kuning Papeda?
Takut "patah" di antara tali busur.

Kata kita adalah "air putih" yang punya kebeningan
Baperan berbuah amal kebajikan,
Yah, kata kita memang begitu

Kata kita bukan subsidi "Hoax"
Tapi, perlu galian lagi agar ada kata tak sekedar "tulisan sunyi".

Yogya, 01/10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal 2

 

Melasti dan kem (Bali) ke Kuta

Bersama rinduku walau kita jauh, kasih Suatu saat di Kuta Bali (Andre Hehanusa) Penggalan lagu mantan band Katara Singers tersebut sangat memukau. Semukau pesona yang ada di pantai Kutanya. Namun ada sesuatu yang membuat indah Bali selain pantainya, yaitu budaya dan adat istiadatnya. Masyarakat Bali sangat melekatkan budayanya dalam kehidupan sehari-hari.  Sejak turun dari pesawat, nuansa keBalian telah menyambut kita. Para porter bandara menyapa ramah dengan balutan pakaian safari berwarna merah dengan udeng kepalanya. Hal yang paling sakral yang saya dengar juga bahwa di Bali, tinggi gedung tidak boleh melebihi tingginya Pura. Bukan masalah mitos, bahkan jembatan penghubung Jawa-Bali tidak bisa disetujui lantaran karena hal tersebut. Khazanah yang sama, saya temukan di Kuta juga yaitu Melasti. Upacara pensucian diri ini sangat menarik simpati pengunjung termasuk saya. Itulah daya pikat Bali selain gadis-gadisnya yang anggun layaknya gadis solo.  Prose...

soal 1