Langsung ke konten utama

Cantik itu Luka

Cantik itu luka,
Belukar,
Tertukar,
Tua-tua keladi ingin juga bertukar rupa.

Cantik itu luka,
Karma,
Kandis,
Kram,
Karamkan wajah dalam kenanaran.

Cantik itu luka,
Ketiadaan ada-ada,
Melucutkan sabit menjadi purnama,
Menggugurkan sari sebelum Lebah mengisap.

Cantik itu luka,
Tak luka bila tak cantik,
Cantik kalau penuh luka-luka,
Usia pun tenggelam, surya tak kembali walau kau panggil, dan bisa.
Tak tidak lagi.

Cantik itu luka,
Luluh dalam tambatan,
Bagai biji pasir yang dipuji angin,
Bagai daun yang disergap ulat,
Bagai tanah yang dibelah air,

Dan akhirnya bertanya, mengapa cantik itu bisa melukai?

Ambon, 29 Juni 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal 2

 

Melasti dan kem (Bali) ke Kuta

Bersama rinduku walau kita jauh, kasih Suatu saat di Kuta Bali (Andre Hehanusa) Penggalan lagu mantan band Katara Singers tersebut sangat memukau. Semukau pesona yang ada di pantai Kutanya. Namun ada sesuatu yang membuat indah Bali selain pantainya, yaitu budaya dan adat istiadatnya. Masyarakat Bali sangat melekatkan budayanya dalam kehidupan sehari-hari.  Sejak turun dari pesawat, nuansa keBalian telah menyambut kita. Para porter bandara menyapa ramah dengan balutan pakaian safari berwarna merah dengan udeng kepalanya. Hal yang paling sakral yang saya dengar juga bahwa di Bali, tinggi gedung tidak boleh melebihi tingginya Pura. Bukan masalah mitos, bahkan jembatan penghubung Jawa-Bali tidak bisa disetujui lantaran karena hal tersebut. Khazanah yang sama, saya temukan di Kuta juga yaitu Melasti. Upacara pensucian diri ini sangat menarik simpati pengunjung termasuk saya. Itulah daya pikat Bali selain gadis-gadisnya yang anggun layaknya gadis solo.  Prose...

soal 1