Langsung ke konten utama

Erdogan

Erdogan,
kau telah memberikan nafas kebangkitan Islam untuk menemukan masanya,
kau membuktikan betapa hebatnya Islam mengubah wajah dunia,
Tangan dinginmu ialah selendang cinta bagi kedamaian dan kesejahteraan.

Erdogan,
kau telah menjawab Graham tentang apa jadinya dunia tanpa Islam?
Kebijaksanaanmu ialah turunan Zulkarnain yang membendung tembok kedzaliman,
kau telah membangkitkan Al Fatih muda,
kau telah menanamkan cahaya bagi generasi Abdul Hamid.

Erdogan,
kau telah memasang dirimu sebagai boyenet Islam,
Istanbul akan menjadi kota pelita Islam,
Penjaga dua tanah suci para Anbiya,
Pelindung tanah kemanusiaan, Palestina.

Erdogan,
Asa kami telah bergantung pada dadamu,
Hanya doa dan cinta yang akan kami lepas dalam sujud-sujud padamu,
Semoga angin kemenanganmu sampai ke negeri saudaramu, Indonesia.

Oleh Nasir

Ambon,  25 Juni 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal 2

 

Melasti dan kem (Bali) ke Kuta

Bersama rinduku walau kita jauh, kasih Suatu saat di Kuta Bali (Andre Hehanusa) Penggalan lagu mantan band Katara Singers tersebut sangat memukau. Semukau pesona yang ada di pantai Kutanya. Namun ada sesuatu yang membuat indah Bali selain pantainya, yaitu budaya dan adat istiadatnya. Masyarakat Bali sangat melekatkan budayanya dalam kehidupan sehari-hari.  Sejak turun dari pesawat, nuansa keBalian telah menyambut kita. Para porter bandara menyapa ramah dengan balutan pakaian safari berwarna merah dengan udeng kepalanya. Hal yang paling sakral yang saya dengar juga bahwa di Bali, tinggi gedung tidak boleh melebihi tingginya Pura. Bukan masalah mitos, bahkan jembatan penghubung Jawa-Bali tidak bisa disetujui lantaran karena hal tersebut. Khazanah yang sama, saya temukan di Kuta juga yaitu Melasti. Upacara pensucian diri ini sangat menarik simpati pengunjung termasuk saya. Itulah daya pikat Bali selain gadis-gadisnya yang anggun layaknya gadis solo.  Prose...

soal 1